Selasa, 06 September 2011

All about me^^ (blak-blakan..) -part 1-

(1 September 2010)

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Yach kata ini merupakan kata terindah untuk mengawali sesuatu, di mana do’a selalu tercurah dari kita untuk orang lain, subhanallah begitu indah Islam ini, andai tiap orang dapat mengamalkannya dan tidak hanya memaknai ataupun mengerti.
Entah dari mana munculnya ide ini, tapi kali ini aq ingin bercerita sedikit tentang perjalanan hidupku. Dan pastinya berasal dari sisi-sisi yang kuketahui, karena seperti analisis seseorang bahwa ada beberapa bagian yang diri kita yang lebih diketahui oleh orang lain. Jadi harap mohon maaf jika mungkin ada beberapa kata yang dirasa lebay,hehehe...

Eeng ing engg....teretetteteett.... (terompet pembukaan)
Aku dilahirkan tanggal 14 November 1990, sebagai anak pertama tentunya aq menjadi seseorang yang begitu dinanti-nantikan dalam perkawinan kedua orang tuaku. Meskipun pada saat itu kondisi perekonomian orangtuaku masih dalam kategori sangat memprihatinkan. Masih tinggal bersama nenekku dan ayahku belum memiliki pekerjaan tetap, sehingga sebuah klinik kecil telah cukup menjadi tempatku membuka mata untuk pertama kali mengenal aroma dunia. Sepertinya orang tuaku telah memprediksiku seorang laki-laki, karena nama untuk seorang bayi laki-laki yang indah telah hampir 100% disiapkan. Namun, hanya Allah lah yang mampu memutuskan, seorang bayi perempuan mungil, telah mengawali kebahagiaan orangtuaku di hari itu. Sehingga spontan, berasal dari plesetan nama Aditya, ortu ku memberiku nama Anindya, lantas nama belakang Novika berasal dari bulan November dan Ika (karena anak pertama). Hmmm....jadi deh namaku,suiitt...suitt...:-P

Meskipun saat itu hidup serba kekurangan, tapi ortuku tetap berusaha memberikan gizi yang ekstra untukku. Saat masih kecil wajahku memang cenderung agak bule, entah karena efek rambut pirang atau warna kulit, dan itu membuat diriku cukup berbeda dengan teman-temanku,,,sehingga ejekan dan cemoohan kerap kali dilontarkan teman-temanku...mereka selalu mengatakanku sebagai orang bule,, hal itu sangat membuatku jengkel waktu itu. Bahkan saat itu ada salah seorang temanku yang aq hajar sampe jarinya berdarah nyaris putus, alhasil kena semprot deh aq dari kakak-kakaknya, memang sih dia punya banyak kakak...tp curang ah,aq kan gak punya kakak, jd gak ada yang membelaku, padahal dia duluan yang memulai...huupphhhff, diriku terus menggerutu tanpa berani protes. Dan hal seperti itu sangat sering dialami, yah dimarahi oleh kakak2 temanku...padahal kan yang salah adiknya duluan,,sabar deh...mungkin ini salah satu tidak enaknya menjadi anak kecil yang tidak punya kakak.

Waktu terus berputar, kira-kira usia 5 tahun aq masuk TK. Maklum deh mungkin TKq termasuk pelosok,jadi teman-temanku pun juga anarki, lho maksudnya?
Memang, kala itu kebanyakan kami berasal dari latar belakang keluarga menengah ke bawah, tak terkecuali diriku. Mereka adalah anak “mandiri”, maksudnya hidup dalam kebebasan dan tanpa pengawasan ortunya. Sehingga mereka sangat sulit diatur, bahkan jika ada yang bertengkar bisa sampai berdarah-darah...Wow, duniaku memang keras dari kecil. Sedari kecil orangtuaku memang sangat membudayakan hidup hemat, selain karena memang ekonomi keluarga masih bisa dibilang minus. Dan mungkin ini pula yang mendorongku tidak suka jajan sewaktu sekolah, dan hal ini terbawa selama sekolah hingga SMA...hmm. kalo kuliah sudah beda kondisinya, sehingga tidak bisa dijadikan perbandingan. Selepas TK, aku disekolahkan di SD N Singopuran 2,,itu merupakan SD ayahku sewaktu kecil, bahkan ada salah seorang guru ayahku yang juga masih mengajar. That’s great...!!

Masih jernih di ingatan, saat itu ada beberapa guruku yang menangis saat saya pamit untuk pindah ke SD lain di kota, karena saat itu dengan pertimbangan dengan bersekolah di kota bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Tak lama berselang, akhirnya aku bisa bersekolah dikota juga dengan fasilitas yang lebih baik tentunya. Yach, kondisi orang kota memang sudah seperti yang saya bayangkan, mereka tampak cuek dengan keberadaan anak baru, tetapi diantaranya masih ada yang memiliki iktikad baik untuk mengajakku berkenalan dan masih terekam jelas Ovi namanya, dia begitu baik menurutku. Tapi sekarang entah dimana dia, karena saat itu dia sempat pindah sekolah bahkan alasannya pun tidak begitu jelas.

Masa SD berlalu hingga saatnya diriku menapaki bangku SMP. Dengan bekal SD yang berada di kota, maka saat itu aku memberanikan diri untuk melamar SMP paling favorit di kotaku kala itu, SMP N 1 Surakarta. Test masuk menjadi persyaratan dan dengan bersemangat diriku mengerjakannya, dan saat pendaftaran merupakan momen yang tidak bisa kulupakan.

Dari SMP beralih ke SMA, SMA yang katanya merupakan masa terindah saat bersekolah, tapi memang indah sih, meskipun masih ada aspek-aspek tertentu yang masih belum kujamah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar